
18 May Memperingati Tragedi 23 April 2021 Desa Wadas
Sekilas mengenang kembali tragedi yang terjadi pada tanggal 23 April 2021, dimana tanggal tersebut merupakan tanggal yang sangat bersejarah bagi warga wadas,. Pada tanggal itu bertempat di dusun kaliancar I, warga wadas mencoba untuk menghadang para aparat pemerintah yang ingin melakukan pengukuran dan pemasangan patok, sehingga terjadilah bentrok antara aparat dan warga wadas, beberapa warga wadas ditangkap, bahkan ada ibu-ibu yang diseret secara paksa oleh aparat pemerintah. Peristiwa tersebut sangat membekas di ingatan warga wadas. Di tanggal yang sama 23 April 2022 warga wadas memperingati tanggal tersebut untuk mengenang bentuk upaya mereka dalam memperjuangkan dan mempertahankan tanah mereka. Tanggal tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, sehingga secara bersamaan masyarakat mengadakan buka puasa bersama
Acara dimulai dengan pertunjukan oleh anak merdeka Desa Wadas, kemudian dilanjutkan dengan Mujahadah. Selanjutnya adanya bentuk dukungan dari perwakilan LBH, Dosen Fakultas Hukum UGM, Ibu Kawit yang berasal dari Parang Kusumo Parang Tritis yang bernasib sama seperti warga wadas, dan yang terakhir yaitu dari pemuka agama desa wadas yang menyampaikan bentuk dukungan kepada warga wadas untuk terus semangat dan berjuang bersama menjaga tanah tempat mereka tinggal.
Setelah penyampaian dukungan dari pemuka agama, kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama, Hidangan yang disajikan sebagai menu buka puasa merupakan hasil masakan ibu-ibu wadon wadas dan hasil bumi warga Wadas. Tradisi ini dikenal dengan istilah pes-pesan. Pes-pesan yaitu tradisi ibu-ibu membawa hidangan masing-masing dari rumah hasil masakan yang diambil langsung dari kebun mereka kemudian dibawa ke tempat berbuka. Karena masing-masing Wadon Wadas membawa hidangan olahan sendiri sehingga terdapat banyak pilihan menu yang beragam. Ada yang memasak capcay, sop bakso, ayam kecap, acar, pencok, mangut ikan, tempe goreng, tahu kentucky, ayam kentucky, sop buah, es degan, dan masih banyak lagi. Acara ini selain memperingati tragedi satu tahun yang lalu, juga sebagai bentuk mempererat dan terus konsisten saling menguatkan dalam memperjuangkan tanah di desa mereka dari ancaman tambang
No Comments