31 May Dukungan Muhammadiyah Untuk Warga Wadas
Jakarta- 19 Mei 2022, Sekitar pukul 09.30 WIB empat perwakilan warga wadas di terima di ruang sidang Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta Pusat, di Jalan menteng raya no.62. Bapak Dr Busyro Muqoddas selaku ketua PP Muhammadiyah menerima rombongan warga pencari keadilan atas rencana tambang batu andesit di desa wadas Purworejo. Sebelumnya rombongan ini juga disapa beberapa pimpinan Muhammadiyah diantaranya Bapak dr Agus Taufiqurrahman dan Bapak Marpuji Ali.
Agenda utama warga wadas ke Jakarta ingin bertemu presiden dan menyampaikan secara langsung apa yang menjadi keinginan dan harapan warga atas persoalan izin penetapan lokasi penambangan di desa Wadas untuk ambisi bangunan Bendungan Bener di Purworejo. Namun karena tidak gampang menembus prosedur bertemu presiden, warga memutuskan mengirimkan surat kepada presiden melalui sekretariat negara.
Mbah Marsono menyampaikan keadaan di desa wadas sangat tidak kondusif dan sudah banyak terjadi adu domba padahal kasus kekerasan terhadap warga yang dilaporkan ke kompolnas saja belum ada tindak lanjut apa-apa. Salah satu Pemuda wadas, Umam, menuturkan bahwa yang sekarang diinginkan oleh warga adalah untuk bisa tenang hidup damai dan menjaga tanah air demi kehidupan bersama yang lestari. “Masih ada alternatif, kita tidak menolak bendungan Bener yang kita tolak adalah penambangan batu andesit di desa Wadas”, tambah pak Inzin dari Gempa Dewa. Sebagaimana yang diketahui bahwa area perbukitan desa wadas rawan longsor yang akan berdampak pada warga.
Dalam kesempatan ini, Busyro Muqoddas mengatakan Muhammadiyah mendukung upaya dan militansi warga wadas dan salah satu bentuk dukungannya Muhammadiyah memberikan hasil kajian berbentuk policy brief kepada presiden, ketua DPR RI, Gubernur Jawa Tengah, dan lain sebagainya.
Menurutnya, nestapa yang terjadi di Wadas adalah cermin negara yang tidak berpihak pada rakyat dan tidak menunjukkan praktik konstitusional. Praktik Ketidakadaban dan tuna kemanusiaan pada warga wadas jelas menabrak UUD 1945 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. “Bersama elemen masyarakat sipil lain, bersama PBNU, insyallah PP Muhammadiyah siap bersama warga wadas mencari solusi terbaik bagi kelestarian hidup dan lingkungan di Wadas.”, tutup Busyro Muqoddas yang merupakan mantan Ketua KPK RI.
Pada saat menerima warga Wadas, Bapak Busyro juga mempersilakan beragam elemen jaringan solidaritas bergabung di ruang yang sama. Diantaranya adalah Walhi, Soidaritas Perempuan, LBH Jogja, Kader Hijau Muhammadiyah, LHKP, LLHPB PP Aisyiyah, Public Virtue, PP IPM, Hendro Sangkoyo, dan s
Jakarta- 19 Mei 2022, Sekitar pukul 09.30 WIB empat perwakilan warga wadas di terima di ruang sidang Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta Pusat, di Jalan menteng raya no.62. Bapak Dr Busyro Muqoddas selaku ketua PP Muhammadiyah menerima rombongan warga pencari keadilan atas rencana tambang batu andesit di desa wadas Purworejo. Sebelumnya rombongan ini juga disapa beberapa pimpinan Muhammadiyah diantaranya Bapak dr Agus Taufiqurrahman dan Bapak Marpuji Ali.
Agenda utama warga wadas ke Jakarta ingin bertemu presiden dan menyampaikan secara langsung apa yang menjadi keinginan dan harapan warga atas persoalan izin penetapan lokasi penambangan di desa Wadas untuk ambisi bangunan Bendungan Bener di Purworejo. Namun karena tidak gampang menembus prosedur bertemu presiden, warga memutuskan mengirimkan surat kepada presiden melalui sekretariat negara.
Mbah Marsono menyampaikan keadaan di desa wadas sangat tidak kondusif dan sudah banyak terjadi adu domba padahal kasus kekerasan terhadap warga yang dilaporkan ke kompolnas saja belum ada tindak lanjut apa-apa. Salah satu Pemuda wadas, Umam, menuturkan bahwa yang sekarang diinginkan oleh warga adalah untuk bisa tenang hidup damai dan menjaga tanah air demi kehidupan bersama yang lestari. “Masih ada alternatif, kita tidak menolak bendungan Bener yang kita tolak adalah penambangan batu andesit di desa Wadas”, tambah pak Inzin dari Gempa Dewa. Sebagaimana yang diketahui bahwa area perbukitan desa wadas rawan longsor yang akan berdampak pada warga.
Dalam kesempatan ini, Busyro Muqoddas mengatakan Muhammadiyah mendukung upaya dan militansi warga wadas dan salah satu bentuk dukungannya Muhammadiyah memberikan hasil kajian berbentuk policy brief kepada presiden, ketua DPR RI, Gubernur Jawa Tengah, dan lain sebagainya.
Menurutnya, nestapa yang terjadi di Wadas adalah cermin negara yang tidak berpihak pada rakyat dan tidak menunjukkan praktik konstitusional. Praktik Ketidakadaban dan tuna kemanusiaan pada warga wadas jelas menabrak UUD 1945 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. “Bersama elemen masyarakat sipil lain, bersama PBNU, insyallah PP Muhammadiyah siap bersama warga wadas mencari solusi terbaik bagi kelestarian hidup dan lingkungan di Wadas.”, tutup Busyro Muqoddas yang merupakan mantan Ketua KPK RI.
Pada saat menerima warga Wadas, Bapak Busyro juga mempersilakan beragam elemen jaringan solidaritas bergabung di ruang yang sama. Diantaranya adalah Walhi, Soidaritas Perempuan, LBH Jogja, Kader Hijau Muhammadiyah, LHKP, LLHPB PP Aisyiyah, Public Virtue, PP IPM, Hendro Sangkoyo, dan sebagainya.
Tulisan ini telah dipublish di https://suaramuhammadiyah.id/2022/05/21/ketua-pp-muhammadiyah-terima-silaturahim-warga-wadas-di-jakarta/?swcfpc=1
No Comments