Praktik Membuat Salad dengan Kearifan Lokal ala Rella’s Kitchen

Praktik Membuat Salad dengan Kearifan Lokal ala Rella’s Kitchen

Mayoritas peserta yang hadir pada Festival Perempuan Istimewa adalah para perempuan. Pada hari ketiga diadakan kelas pengolahan pangan. Perempuan menjadi tokoh penting dan sentral dalam menyajikan makanan bagi keluarga. Maka Pada kesempatan ini SP Kinasih mengadakan kelas memasak agar ilmunya bisa dipraktikkan langsung di rumah. 

Pengolahan pangan ini akan didemonstrasikan oleh Bu Rella, dari Rella’s Kitchen dalam bentuk pembuatan salad. Salad adalah jenis makanan sehat, baik untuk diet, dan bisa untuk mengatasi bosan dengan olahan sayur di rumah.

Salad yang akan dibuat bukan hanya berisi sayuran, tetapi juga pendampingnya yaitu singkong goreng. Bahan pangan yang akan diolah adalah bahan-bahan organik, mudah didapat, dan terjangkau bagi semua kalangan yaitu singkong dan sayur-sayuran.

Selain bahannya mudah didapat dan harganya terjangkau, ia pun juga tidak digoreng begitu saja, tapi direbus terlebih dahulu. Setelah itu diberi bumbu dan digiling sampai lembut. Persis seperti membuat adonan perkedel. 

Setelah menjadi lembut kemudian diisi dengan berbagai macam isian. Bisa suwiran ayam, ikan, sosis atau potongan sayur dan lainya. Jika dalam praktik pengolahan ini Rella’s Kitchen menggunakan isian keju. Mempertimbangkan peserta yang hadir juga mayoritas ibu-ibu dan pelajar maka jenis makanan yang akan diolah adalah keju. Keju dirasa lebih menarik dan dekat dengan golongan muda, sedangkan singkong untuk pendekatan ke ibu-ibu.

Adonan singkong-keju itu kemudian digoreng. Pada praktik penggorengan ini Rella’s Kitchen memakai minyak kelapa. Minyak kelapa lebih sehat dan akan membuat masakan lebih gurih. Setelah penggorengan beberapa kali minyak kelapa itu masih berwarna bening, tidak seperti minyak goreng kelapa sawit yang jika dipakai beberapa kali berubah warna. 

Setelah pembuatan makanan pendamping, kemudian beralih pada pembuatan salad. Isian dari salad pun bisa bermacam-macam sayurnya, menyesuaikan dengan apa saja yang ada di sekitar kita. 

Dalam demo masak kali ini Rella’s Kitchen menggunakan sayur selada, wortel, tomat dan kembang turi yang sudah dipisahkan putiknya. Kemudian untuk dressing salad menggunakan minyak kelapa, bawang putih yang dicincang kecil, merica, lada hitam dan perasan lemon. 

Para peserta yang datang semuanya antusias pada kelas pengolahan pangan kali ini. Terlihat banyak sukarelawan yang membantu membuat adonan singkong-keju, membantu menggoreng, membantu memotong sayuran, sampai membantu memegang mic untuk Bu Rella karena kedua tangannya dipakai untuk membuat dressing

“Kita memang sengaja pakai minyak kelapa karena dia ini punya aroma yang khas dan pastinya aman kalau mau buat salad kayak gini,” jelas Bu Rella. 

Minyak kelapa pun harganya tidak terlalu tinggi, walaupun memang tidak semurah minyak eceran di pasar karena bahan dan proses pembuatannya yang organik. Minyak kelapa untuk satu liter dihargai 30 ribu rupiah dan bisa dibeli pada ibu-ibu Petani Karisma. 

Singkong keju pertama yang telah matang berwarna cokelat keemasan disajikan untuk Bu Herny. Bu Herny adalah ketua Kelompok Petani Karisma yang telah berdiri sejak tahun 2006. 

“Resepnya top markotop! Resep Rella’s Kitchen ini hanya resep yang rasanya bisa saya terima karena dari alam,” ujar bu Herny memberikan testimoni salad dan makanan pendampingnya.

Menurut Bu Herny, olahan pangan yang dibuat oleh Rella’s Kitchen adalah olahan kreatif. Singkong yang biasanya hanya direbus atau digoreng, kini bisa dipadukan dengan keju dan menjadi pendamping salad. 

“Bahannya biasa, tapi diolah jadi unik dan anak muda banget. Rasanya juga beda karena digoreng pake minyak kelapa. Kelapanya juga kerasa banget,” tutur Bu Herny. 

Tak hanya belajar pengolahan pangan, di kelas itu para peserta juga belajar cara plating atau menata makanan. “Biar orang kalau makan salad itu bukan karena terpaksa, tapi karena suka,” papar Bu Rella. 

“Kalau petani kelebihan hasil panen, bisa diolah jadi beragam makanan. Nantinya bisa dijual atau dimakan sendiri. Memang sengaja cari yang mudah dan ada di sekitar kita bahannya,” pungkasnya. 

Reporter: Maria Al-Zahra

No Comments

Post A Comment

Mulai Percakapan
Layanan Support
Selamat datang di website Solidaritas Perempuan Kinasih Yogyakarta!
Apa yang bisa kami bantu?