Bersama Perempuan Petani, Kita Rawat dan Ruwat Ibu Bumi dengan Gerakan Pertanian Lestari

Bersama Perempuan Petani, Kita Rawat dan Ruwat Ibu Bumi dengan Gerakan Pertanian Lestari

Festival Perempuan Istimewa adalah ruang apresiasi pada kerja-kerja perempuan istimewa pengolah pangan, perempuan petani dan keluarganya, yang tengah berjuang secara kolektif untuk lepas dari candu kolonialisme pestisida kimia, hegemoni benih-benih monsanto, serta pangan dan nutrisi rakus emisi.

Ini semua bukan semata-mata persoalan kimia atau organik yang berwatak mengeruk, menghabiskan, dan selalu bertujuan pada keuntungan. Lebih dari itu, Organisasi Perempuan Petani melakoni praktek pertanian lestari sebagai bentuk keyakinan untuk terus merawat dan meruwat ibu bumi agar tetap lestari.

Dari sini, para perempuan petani lestari memiliki ingatan bersama tentang dan bagaimana mereka menjalin hubungan  secara adil dengan alam dan lahan-lahan mereka. Lahan sebagai sumber & ruang kehidupan perempuan yang saban satu musim setiap tahunnya dipenuhi haknya untuk diistirahatkan.

Sebuah laku lestari yang tidak eksploitatif sehingga bumi tak makin rusak, iklim tak makin genting, dan tubuh tak makin ringkih. Inilah laku istimewa para perempuan perawat & peruwat ibu bumi agar terus lestari.

Bagi kami petani, kedaulatan adalah hak kreatif mengolah pupuk lestari secara mandiri. Kedaulatan adalah hak menentukan dan mempertahankan benih lokal yang ditanam di lahan-lahan petani sendiri. Kedaulatan adalah petani tak dipisahkan dari lahan, dari benih lokal, dari pupuk lestari.

Petani lestari selalu mengupayakan lepas dari hegemoni pupuk kimia dan benih varietas hibrida hasil rekayasa Monsanto dan Bayer. Namun, ketika hasil pertanian lestari masuk ke dalam pasar selalu terjebak dalam situasi monopoli harga yang dimainkan oleh modal besar.

Oleh karena itu kami hari ini berdiri bersama perempuan petani mendeklarasikan:

  1. Kembalikan kedaulatan petani, khususnya perempuan petani atas tanah, benih, pupuk, dan pasar.
  2. Bangun iklim pertanian yang berorientasi pada kedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan apalagi pasar.
  3. Tumbuh kembangkan pasar alternatif yang rendah emisi dan tidak terpaku pada akumulasi modal.
  4. Berikan jaminan perlindungan, kesejahteraan, dan keselamatan kerja pada semua buruh tani.
  5. Ciptakan kebijakan yang menjaga keberlanjutan pertanian dari dampak krisis iklim.
  6. Hentikan alih fungsi lahan produktif pertanian menjadi lahan non produktif pertanian.
  7. Tumbuh kembangkan generasi petani lestari.
  8. Wujudkan kebijakan pertanian yang adil gender.

Ibu Bumi Lestari!, Ibu Bumi Ojo dilarani! Tangani krisis iklim sekarang juga!

No Comments

Post A Comment

Mulai Percakapan
Layanan Support
Selamat datang di website Solidaritas Perempuan Kinasih Yogyakarta!
Apa yang bisa kami bantu?