Solidaritas Perempuan Kinasih merupakan bagian dari sebelas komunitas Solidaritas Perempuan di sembilan provinsi di Indonesia. Solidaritas Perempuan Kinasih berfokus dalam mengadvokasi isu kedaulatan perempuan, melawan perdagangan bebas, investasi dan tanah yakni terkait isu penggusuran dan kedaulatan perempuan atas seksualitas, terkait isu keberagaman dan toleransi.
Solidaritas Perempuan Kinasih merupakan bagian dari dua bela komunitas Solidaritas Perempuan di sepuluh provinsi di Indonesia. Solidaritas Perempuan Kinasih berfokus dalam peningkatan kesadaran perempuan agar memiliki posisi politik untuk merebut ruang-ruang politik demi mencapai kedaulatan perempuan atas tanah, pangan, iklim dan seksualitas
Solidaritas Perempuan berkiprah sebagai yayasan Solidaritas Perempuan di Indonesia sejak 10 Desember 1990. Kemdian pada tanggal 1 April 1993 telah dilebur menjadi perserikatan Solidaritas Perempuan. Pada tanggal 14 Agustus 1999 disepakati terbentuknya Organisasi Solidaritas Perempuan pertama di komunitas Yogyakarta bernama Solidaritas Perempuan Kinasih Yogyakarta (SP Kinasih). Kata Kinasih dipilih karena memiliki arti yang dikasihi atau yang penuh kasih
Terhitung November 2021 pada rapat konsultasi anggota (RKA) jumlah anggota SP Kinasih 40 anggota terdiri dari 36 perempuan dan 4 laki-laki, dengan berbagai latar belakang agama, etnis, pendidikan dan profesi.
Dasar Pemikiran
Perserikatan Solidaritas Perempuan dalam Kongres pertama di Wisma Hijau Jakarta memutuskan sebagai organisasi gerakan perempuan berbasis anggota perorangan (pribadi). Pada waktu itu, anggota solidaritas perempuan yang masih sedikit jumlahnya bertempat tinggal tersebar di seluruh Indonesia dan berkantor pusat di Jakarta. Sebagai organisasi gerakan, tidak mungkin berjalan meluas ketika koordinator terpusat di satu tempat saja. Sebagai organisasi gerakan, solidaritas perempuan harus memiliki koordinator gerakan yang tersebar di setiap daerah di Indonesia. Koordinator gerakan yang tersebar di daerah inilah yang bertugas menggerakan perempuan masyarakat akar rumput. Di Yogyakarta, tinggal beberapa anggota solidaritas perempuan yang sudah lama menjadi anggota aktif. Atas inisiatif seorang anggota dari Yogyakarta yang kebetulan sedang menjadi ketua Badan Pengurus Nasional Perserikatan Solidaritas Perempuan, A. Nunuk Prasetyo Murniati, dasar pemikiran tersebut diwujudkan.
Proses Kelahiran
Pada bulan Agustus 1999, anggota solidaritas perempuan yang tinggal di Yogyakarta memperkenalkan SP dengan cara mengajak perempuan dari masyarakat untuk mengikuti workshop Organisasi berperspektif feminisme.
Pada tanggal 10-14 Agustus 1999, diselenggarakan workshop tersebut untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Workshop diselenggarakan di Wisma Ganjuran, difasilitasi (almh) Yanti Muhtar sebagai sekretaris eksekutif SP, A. Nunuk Prasetyo Murniati sebagai ketua DP Nasional SP, Istiqomatul dan Istiatun sebagai calon anggota dari Yogyakarta. Workshop diikuti 25 orang peserta calon anggota SP yang terdiri dari mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga yang berasal dari wilayah Yogyakarta, Wonosobo, dan Pekalongan.
Pada tanggal 14 Agustus 1999, disepakati terbentuknya organisasi SP di komunitas Yogyakarta dengan memilih tiga calon anggota (Istiqomatul, Aan Adriana, dan Istiatun). Istiqomatul dipilih sebagai koordinator yang diberi tugas untuk membantu Dewan Pengurus Nasional SP memproses keanggotaan SP dan melengkapi kepengurusan SP Yogyakarta dalam waktu 3 bulan.
Pada tanggal 24-26 November 1999, Workshop organisasi perspektif Feminisme dilanjutkan di Wisma Salam kabupaten Magelang. Pada acara ini difasilitasi oleh A Nunuk Prasetyo Murniati dan Misiyah (staff Sekretaris SP). Agenda workshop berisi pengesahan anggota SP, Penyusunan Rencana Strategis SP Komunitas Yogyakarta, Pemberian nama SP Komunitas Yogyakarta, dan Memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 25 November 1999.
Keputusan Workshop Wisma Salam di Tanggal 25 November 1999 :
1. Pengesahan 15 orang anggota baru SP yang tinggal di wilayah DIY, Wonosobo, dan Pekalongan oleh Dewan Pengurus Nasional Perserikatan Solidaritas Perempuan.
2. Nama untuk SP Komunitas Yogyakarta dipilih “KINASIH” yang berarti Yang Dikasih atau Yang Penuh Kasih.
3. Pengurus Inti terpilih : Istiqomatul, Aan Indriana, dan Istiatun yang bertugas melengkapi dan membagi tugas.
4. Rencana Strategis untuk 3 tahun ke depan.
5. Kantor sebagai pusat kerja dan pertemuan ditetapkan di JL. C. Simanjuntak 8, Terban GK V/360 Yogyakarta, telp 0274-5888605.
6. Pengurus SP Kinasih mulai bekerja dengan sarana seadanya.
Terciptanya tatanan sosial yang egaliter dan berwawasan ekologi dengan sistem hubungan laki-laki dan perempuan yang lebih simetris, di mana keduanya dapat berbagi akses terhadap dan kontrol atas sumber daya sosial, budaya, ekonomi dan politik secara adil
Usaha untuk menguatkan posisi masyarakat terutama kaum perempuan yang tertindas dengan melibatkan semua individu dan kelompok-kelompok yang mempunyai kepedulian terhadap permasalahan kaum perempuan, yang disusun berdasarkan asas dan nilai-nilai kerakyatan, persaudaraan, persamaan keadilan, emansipasi/pembebasan, kemandirian, egalitarian, dan nonsektarian
Struktur Organisasi
Koordinator Keuangan Solidaritas Perempuan Kinasih
I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.